Waspada! 10 Penyebab Nyeri Pundak dan Leher
Nyeri pada pundak dan leher bukan hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga bisa menghambat produktivitas dan kualitas hidup sehari-hari. Banyak orang mungkin mengira bahwa rasa sakit di area ini hanyalah akibat kelelahan biasa.
Padahal, di balik keluhan tersebut bisa tersembunyi berbagai penyebab yang lebih serius dari posisi postur yang buruk, stres, hingga kondisi medis tertentu. Mengetahui penyebab nyeri pundak dan leher secara menyeluruh sangat penting agar penanganannya tepat dan tidak menimbulkan komplikasi jangka panjang.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam 10 penyebab paling umum nyeri pundak dan leher, serta langkah-langkah efektif untuk mengatasinya dan mencegahnya kembali terjadi.
10 Penyebab Nyeri Pundak dan Leher
1. Posisi Postur Tubuh yang Buruk
Posisi postur tubuh yang tidak tepat merupakan salah satu penyebab nyeri pundak dan leher yang paling umum, terutama pada mereka yang bekerja dalam posisi duduk dalam waktu lama. Kebiasaan seperti membungkuk di depan laptop, menggunakan ponsel sambil menunduk, atau menyandarkan kepala terlalu lama ke satu sisi saat menonton TV, secara perlahan dapat memberikan tekanan berlebih pada otot dan sendi di leher serta bahu.
Baca Juga: 10 Upaya Mencegah Nyeri Sendi ketika Bekerja di Kantor
Kondisi ini bisa memperlambat sirkulasi darah dan menyebabkan ketegangan otot kronis. Seiring waktu, postur yang buruk dapat memicu perubahan struktural seperti skoliosis ringan atau kelainan bentuk tulang belakang leher yang menyebabkan nyeri berkepanjangan dan terbatasnya ruang gerak.
2. Stres dan Rasa Cemas yang Berlebih
Stres emosional dan cemas yang berlebih memiliki dampak nyata pada tubuh termasuk pada area pundak dan leher. Ketika seseorang mengalami tekanan psikologis, tubuh secara refleks merespons dengan menegang, terutama di otot-otot sekitar leher dan bahu. Respon ini adalah bagian dari mekanisme “fight or flight”, di mana tubuh bersiap menghadapi ancaman, meski hanya dalam bentuk stres mental.
Ketegangan otot yang berlangsung dalam waktu lama dapat menyebabkan rasa nyeri, kaku, bahkan pusing yang berulang. Banyak orang tidak menyadari bahwa ketegangan emosional harian seperti tekanan kerja, masalah keluarga, atau kecemasan sosial bisa menjadi pemicu utama rasa tidak nyaman pada bagian leher dan pundak.
3. Cedera Otot atau Ligamen
Cedera pada jaringan lunak seperti otot dan ligamen di leher dan bahu sering terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan atau gerakan mendadak yang tidak terkontrol. Misalnya, mengangkat benda berat secara tiba-tiba, salah posisi saat berolahraga, atau terpeleset dan jatuh dapat menimbulkan sobekan mikro pada otot.
Cedera seperti ini bisa menyebabkan inflamasi lokal, rasa nyeri ynag tajam, pembengkakan, hingga keterbatasan gerak pada leher atau bahu. Bahkan cedera ringan yang diabaikan dapat berkembang menjadi gangguan kronis jika tidak segera ditangani, terutama jika jaringan otot tidak mendapat waktu pemulihan yang cukup.
4. Herniasi Diskus Servikal
Herniasi diskus di tulang belakang leher merupakan kondisi di mana bantalan lunak antar ruas tulang belakang terdorong keluar dari tempatnya dan menekan saraf di sekitarnya. Tekanan ini menyebabkan nyeri yang terasa di leher dan menjalar ke bahu, lengan, atau bahkan jari-jari tangan.
Penyebab kondisi ini bisa bermacam-macam, mulai dari degenerasi alami akibat penuaan, kebiasaan mengangkat beban berat, atau trauma fisik pada leher. Herniasi diskus sering kali disertai gejala seperti kesemutan, lemahnya otot, atau mati rasa di lengan, dan dapat menjadi masalah serius jika tidak segera mendapatkan perhatian medis.
5. Artritis (Radang Sendi)
Radang sendi, khususnya osteoartritis, dapat memengaruhi sendi-sendi kecil di tulang belakang leher. Kondisi ini terjadi ketika tulang rawan pelindung di antara tulang-tulang belakang mulai menipis atau rusak akibat penuaan, menyebabkan gesekan antar tulang yang menimbulkan nyeri, peradangan, dan keterbatasan gerak.
Nyeri leher dan pundak akibat artritis biasanya memburuk di pagi hari atau setelah lama tidak bergerak. Taji tulang (bone spur) yang muncul akibat peradangan kronis bisa mempersempit saluran saraf dan memperparah nyeri serta menyebabkan gangguan saraf.
6. Saraf Terjepit
Saraf yang terjepit di area tulang belakang leher sering kali menjadi penyebab nyeri pundak dan leher yang tajam dan menjalar. Tekanan ini bisa berasal dari herniasi diskus, taji tulang, atau otot dan ligamen yang mengalami pembengkakan akibat inflamasi.
Gejala umum dari saraf terjepit meliputi sensasi terbakar, kesemutan, rasa tertusuk-tusuk, hingga mati rasa di sepanjang jalur saraf yang terdampak. Pada kasus yang berat, bisa terjadi kelemahan otot atau gangguan pada koordinasi tangan, yang tentunya mengganggu aktivitas harian.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Saraf Kejepit Tanpa Operasi
7. Aktivitas Fisik Berulang
Melakukan aktivitas yang sama secara terus-menerus tanpa cukup istirahat atau tanpa adanya variasi gerakan bisa menyebabkan overuse injury atau cedera berulang. Misalnya, membawa tas berat di satu sisi bahu setiap hari, mengetik berjam-jam tanpa peregangan, atau bekerja dalam posisi statis yang tidak ideal.
Aktivitas berulang ini menciptakan ketegangan kronis pada otot-otot tertentu, membuatnya bekerja di luar kapasitas normal. Ketidakseimbangan beban ini menimbulkan rasa nyeri, kaku, dan bahkan inflamasi yang dapat menjalar ke area leher, bahu, dan punggung atas.
8. Gangguan Tidur
Tidur dalam posisi yang tidak ergonomis bisa menyebabkan tekanan abnormal pada otot dan sendi leher serta pundak. Menggunakan bantal yang terlalu tinggi, tidur tengkurap dengan kepala menoleh sepanjang malam, atau menggunakan kasur yang tidak menopang tubuh dengan baik, semua bisa memicu nyeri saat bangun tidur.
Lebih dari itu, gangguan tidur seperti insomnia atau tidur yang tidak nyenyak akan menghambat proses pemulihan jaringan tubuh. Tanpa tidur berkualitas, tubuh kesulitan memperbaiki otot-otot yang tegang atau rusak, sehingga memperparah keluhan nyeri di area pundak dan leher.
9. Penyakit Jantung
Walau tidak selalu menjadi penyebab utama, nyeri pundak dan leher bisa menjadi gejala awal dari gangguan jantung. Rasa nyeri ini biasanya menjalar dari dada ke bahu kiri, leher, atau bahkan rahang. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria, penderita diabetes, dan lansia, serta kadang muncul tanpa disertai nyeri dada yang khas.
Gejala nyeri akibat masalah jantung sering kali bersifat tumpul, disertai sesak napas, mual, atau berkeringat dingin. Inilah yang membedakannya dari nyeri otot biasa. Mengenali perbedaan ini sangat penting karena nyeri jenis ini bisa menjadi tanda dari kondisi medis yang berbahaya.
Baca Juga: Hati-hati! 5 Aktivitas Penyebab Nyeri Sendi Pada Lansia
10. Gangguan pada Organ Internal
Dalam beberapa kasus, nyeri di leher dan pundak merupakan manifestasi dari gangguan pada organ internal. Misalnya, infeksi paru-paru, batu empedu, gangguan pada hati, atau iritasi diafragma dapat menyebabkan nyeri yang menjalar ke area pundak melalui sistem saraf viseral.
Fenomena ini dikenal sebagai “referred pain”, yaitu ketika otak salah mengartikan sumber nyeri karena adanya hubungan neurologis antara organ dalam dan area tubuh tertentu. Biasanya, nyeri seperti ini disertai dengan gejala sistemik lain seperti demam, gangguan pencernaan, atau batuk berkepanjangan.
5 Cara Mengatasi Sakit Pundak dan Leher
Mengatasi nyeri pundak dan leher tidak selalu harus bergantung pada obat-obatan. Banyak metode yang aman, efektif, dan bisa dilakukan di rumah untuk membantu meredakan keluhan ini, baik yang bersifat akut maupun kronis. Berikut beberapa cara yang terbukti efektif dan direkomendasikan oleh praktisi fisioterapi:
1. Kompres Hangat dan Dingin
Mengompres area yang nyeri adalah langkah awal yang sangat bermanfaat. Kompres dingin digunakan dalam 48 jam pertama untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan, terutama jika nyeri disebabkan oleh cedera. Setelah itu, kompres hangat membantu melemaskan otot yang kaku dan memperlancar aliran darah ke area yang tegang.
2. Terapi Fisioterapi

Fisioterapi sangat dianjurkan terutama untuk kasus nyeri kronis atau akibat cedera. Terapis akan melakukan evaluasi menyeluruh, kemudian memberikan program latihan yang mencakup peregangan, penguatan otot penyangga leher dan bahu, serta teknik koreksi postur. Pendekatan ini tidak hanya menyembuhkan tetapi juga mencegah kekambuhan.
Jika Anda mencari solusi yang aman, efektif, dan nyaman tanpa obat maupun tindakan invasif, Bio Healing Center Therapy bisa menjadi pilihan tepat.
Melalui pendekatan revolusioner non-farmakologi dan non-invasive, pusat terapi ini menghadirkan terapi akupunktur modern tanpa jarum yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah nyeri sendi di area bahu dan leher.
Metode di Bio Healing Center menggabungkan:
✅ Terapi 14 Jalur Energi Utama – Menyelaraskan energi tubuh sesuai prinsip akupunktur tradisional
✅ Teknologi Modern Bio Electric – Memanfaatkan mesin canggih, krim khusus, dan teknik stimulasi otot pada titik Meridien
✅ Healing Booster – Mempercepat pemulihan, meningkatkan vitalitas, dan menciptakan harmoni tubuh, pikiran, serta jiwa
3. Peregangan dan Latihan Ringan
Peregangan otot leher dan bahu secara rutin dapat membantu mengembalikan fleksibilitas dan mempercepat proses pemulihan. Latihan sederhana seperti memutar leher perlahan, menarik bahu ke atas dan menahannya beberapa detik, atau memiringkan kepala ke samping secara perlahan bisa dilakukan 2–3 kali sehari.
4. Teknik Relaksasi
Karena salah satu penyebab nyeri pundak dan leher adalah stres, maka mengelola stres menjadi bagian penting dari pemulihan. Teknik seperti tarik nafas yang dalam, meditasi mindfulness, atau yoga dapat membantu mengendurkan otot-otot yang tegang serta meningkatkan keseimbangan antara fisik dan mental.
5. Koreksi Postur dengan Baik
Perbaikan kebiasaan postur adalah langkah jangka panjang yang sangat efektif. Gunakan kursi dengan sandaran ergonomis saat bekerja, letakkan monitor sejajar dengan mata, dan hindari membungkuk saat menggunakan ponsel. Posisi duduk yang tepat sangat membantu mengurangi beban pada otot-otot leher dan bahu.
5 Cara Mencegah Nyeri Pundak dan Leher
Pencegahan adalah kunci agar Anda tidak kembali mengalami nyeri pundak dan leher yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan membiasakan gaya hidup sehat dan ergonomis, Anda bisa menjaga area leher dan bahu tetap dalam kondisi prima. Berikut beberapa langkah pencegahan yang direkomendasikan:
1. Perhatikan Postur Tubuh Setiap Saat
Sadari bagaimana Anda duduk, berdiri, dan bergerak. Hindari kebiasaan membungkuk atau menundukkan kepala dalam waktu lama. Gunakan meja dan kursi yang sesuai tinggi badan saat bekerja, serta dukungan lumbar untuk menjaga tulang belakang tetap sejajar.
2. Rutin Melakukan Peregangan
Selingi aktivitas dengan peregangan setiap 1–2 jam, terutama jika Anda bekerja di depan komputer atau mengemudi. Peregangan ringan mencegah kekakuan otot dan meningkatkan aliran darah ke area leher dan bahu.
3. Tidur dengan Posisi yang Benar
Gunakan bantal yang menopang leher secara alami dan hindari tidur tengkurap. Kasur yang tidak terlalu keras maupun terlalu lembek juga berperan penting dalam menjaga postur tulang belakang saat tidur.
4. Hindari Beban Asimetris
Jangan membiasakan membawa tas berat di satu sisi bahu. Gunakan tas punggung (backpack) dengan dua tali atau tas selempang yang ringan. Ketidakseimbangan beban adalah salah satu penyebab umum nyeri pundak dan leher.
5. Kelola Stres dengan Baik
Ciptakan waktu untuk relaksasi di tengah kesibukan. Stres berkepanjangan berdampak langsung pada otot dan sistem saraf. Luangkan waktu untuk berolahraga ringan, mendengarkan musik, atau sekadar beristirahat tanpa distraksi digital.
Rekomendasi 👉 Olahraga untuk Penderita Nyeri Sendi
Kesimpulan
Nyeri pundak dan leher adalah keluhan yang sangat umum namun memiliki berbagai penyebab yang kompleks mulai dari postur tubuh yang buruk, stres, aktivitas fisik berulang, hingga kondisi medis yang lebih serius seperti saraf terjepit atau bahkan gangguan jantung. Memahami penyebab nyeri pundak dan leher adalah langkah pertama yang penting untuk menentukan penanganan yang tepat dan mencegah hal yang lebih buruk.
Dengan menerapkan gaya hidup sehat, memperbaiki kebiasaan postur, serta melakukan peregangan secara teratur, Anda bisa menjaga kesehatan leher dan pundak tetap optimal. Jika keluhan terus berlanjut, sebaiknya konsultasikan dengan fisioterapis atau dokter agar dapat ditangani secara profesional dan menyeluruh.
Sakit tidak kunjung sembuh? Konsultasikan pada ahli sekarang 👇